Sabtu, 16 November 2013

TANAMAN PAKAN PADA DAERAH LAHAN BASAH



BAB I
PENDAHULUAN

I.1  Latar Belakang
Budidaya tanaman pakan adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan dalam usaha menjamin persedian tanaman pakan secara kontinu dengan lahan yang tersedia dan juga untuk meningkatkan nilai nutrisi tanaman pakan yang sudah ada sehingga produktifitas ternak menjadi lebih baik.Dalam perkembangannya, usaha budiadaya tanaman pakan semakin gencar untuk dilakukan.Hal ini tidak terlepas dari semakin sempitnya lahan peternakan – pertanian yang ada, ditambah lagi dengan pertambahan jumlah penduduk yang begitu pesatnya.Banyak lahan produktif maupun tidak produktif yang justru dialih fungsikan sebagai daerah pemukiman maupun industry.Hal inilah yang kemudian mejadi pendorong utama dalam usaha budidaya tanaman pakan.Karena biar bagaimanapun meski perkembangan industi semakin pesat, jumlah penduduk semakin banyak dan lahan untuk tanaman pakan semakin sempit, tidak boleh dilupakan bahwa manusia juga membutuhkan asupan nutrisi dari produk – produk peternakan yang tidak bisa untuk digantikan.
I.2 Rumusan Masalah
Jenis tanaman pakan apakah yang bisa di budidayakan pada daerah lahan basah ?
I.3 Tujuan
            Mengidetifikasi jenis tanaman pakan yang bisa dikembangkan pada daerah lahan basah.
I.4 Manfaat
            Mengetahui jenis tanaman pakan yang bisa dikembangkan pada daerah lahan basah.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Budidaya Tanaman Pakan
Budidaya tanaman pakan adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan dalam usaha menjamin persedian tanaman pakan secara kontinu dengan lahan yang tersedia dan juga untuk meningkatkan nilai nutrisi tanaman pakan yang sudah ada sehingga produktifitas ternak menjadi lebih baik. Adapun hal – hal yang dilakukan dalam usaha budidaya tanaman pakan adalah sebagai berikut :
a)      Pengolahan tanah
Pengolahan tanah bertujuan untuk mempersiapkan media/tempat tumbuh yang optimal bagi hijauan pakan ternak, sebab tanah yang diolah akan menjamin perkembangan perakaran yang sempurna, memperbaiki aerasi, kelembaban dan kesuburan tanah, Penanaman pada tanah gembur, tanah diolah atau dicangkul cukup satu kali saja, sedangkan pada keras atau padat tanah perlu diolah beberapa kali dan digaru sampai tanah menjadi gembur, atau pembuatan lobang tanam yang lebih besar sehingga memudahkan perkembangan akar hijauan.

b)      Persiapan bibit
Bibit yang digunakan berasalah dari pols (sobekan) yang mempunyai sifat rumput harus muda, tegak dan sehat, tinggi sama dalam satu rumpun, panjangnya pols sekitar 10 cm dari permukaan tanah. 

c)      Penanaman
Jarak tanam yang digunakan pada hijauan pakan ternak adalah bermacam-macan dan ini sangat tergantung kepada jenis hijauan, dan topografi lahan. Untuk jenis-jenis hijauan yang tubuh tegak dan berumpun, jarak tanam yang dapat digunakan adalah 60- 90 cm x 45 – 60 atau 100 x l00 cm, sedangkan untuk jenis yang membentuk stolon atau rhizoma maka jarak tanam yang dapat digunakan 90 x 60 cm, 90 x 100 cm atau 100 x 100 cm. Begitu pula pada daerah-daerah datar jarak tanam dapat digunakan adalah 100 x 100 cm. Pada daerah-daerah miring jarak tanam yang digunakan lebih rapat dalam barisan seperti 100 x 50 cm, 125 x 75 cm, 125 x 50 cm dengan tujuan akan dapat mengatasi erosi tanah yang diakibatkan oleh air hujan. Dari hasil kegiatan yang dilakukan penanaman secara larikan dengan jarak tanam 100 x 50 cm.Sebelum penanaman dibuat lobang tanam 25 x 25 x 25 cm dilakukan pemupukan awal dengan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah. Dalam melaksanakan penanaman harus hati-hati jangan sampai tunas yang patah dan rusak, serta penanaman mata yang terbalik.

d)     Pemupukan 
Pemupukan adalah pemberikan zat-zat makanan kepada tanaman lewat tanah agar memperoleh produksi hijauan yang tinggi dan kontinyu. Pupuk yang dapat diberikan Urea, TSP dan Kcl, dengan takaran 100 kg Urea ,50 kg TSP, 50 Kg Kcl/ha dan pupuk kandang (kotoran sapi) dengan takaran 10 atau 20 ton/ha yang tergantung kepada tingkat kesuburan tanah. Dalam usaha meminimalkan biaya dan memperbaiki sifat fisika tanah penggunaan pupuk kandang akan lebih baik, disebabkan karena harganya murah, tersidia ditingkat petani. Pupuk kandang adalah limbah ternak yang berasal dari campuran kotoran hewan dalam bentuk organik yang dapat digunakan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah dan meningkatkan hasil hjauan makan ternak. 

Waktu Pemupukan :
Pemberian pupuk kandang dilakukan pada saat tanam, yang diaduk dengan tanah dalam lobang tanam dengan takaran yang telah ditentukan, kemudian setelah hijauan berumur 3 minggu dilakukan pemupukan dengan 100 kg Urea, 50 kg TSP dan 50 kg Kcl/ha. Dari hasil pengkajian yang dilakukan di kenegarian Malampah pada tahun 1997/1998 memperlihatkan pemberian pupuk kandang pada saat tanam lebih baik jika dibandingkan dengan pemberian secara bertitah pada hijauan pakan ternak dengan takaran yang sama, sedangkan untuk pemupukan berikutnya adalah hijauan setelah berumur 6 bulan ( 4 kali panen) pemberian pupuk kandang sangat diperlukan kembali setiap 3 kali panen dengan tujuan .untuk menjamin produksi secara kontinyu.
e)      Penyiangan
Penyiangan adalah pembrantasan terhadap jenis-jenis rumput liar atau tumbuhan-tumbuhan pengganggu tanaman pokok. Ganguan itu dapat berupa saingan terhadap penyerapan zat hara, air, dan cahaya matahari,.Penyiangan dilakukan setelah hijauan berumur satu bulan, dengan tujuan untuk membuang tanaman penggangu serta mengemburkan tanah. Pada garis besarnya ada tiga cara untuk membrantas rumput liar tesebut adalah sebagai berikut :

·         Mekanis :yakni penyiangan yang dilakukan dengan cara mencangkul untuk membongkar rumput- rumput liar dan tanaman pengganggu.
·         Biologis : yakni yang dilakukan dengan cara memperbaiki keadaan tanah. Kemudian setelah tanah itu menjadi subur dan bebas weed, dilakukan penanaman dengan jenis tanaman pupuk hijau, sebagai penutup tanah. seperti: Centrosema pubescens, Centrosema plumeri, Puraria Javanica, Calopogonium mucunoides dan lain-lain
·         Kimiawi : yakni dengan mempergunakan herbisida. Cara ini bisa dilakukan dengan cepat tetapi memakan biayanya yang cukup tinggi, bahkan kadang-kadang herbisida sulit diperoleh dipasaran. Herbisida yang dapat digunakan adalah Gramozone, Rond Up Basmilang, Polaris dan lain-lainnya yang disemprotkan diantara barisan hijauan pamak ternak dan penyemprotannya harus lebih hati-hati supaya hijauan tidak kena.

f)       Pemotongan
Untuk menyeragamkan pertumbuhan dan merangsang jumlah anak yang lebih banyak, sebaiknya pemotongan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2 – 3 bulan sejak tanam, sehingga setiap dalam satu rumpun akan berkembang menjadi 13-24 batang dengan diameter rumpun 25 – 40 cm. Untuk pemotongan selanjutnya dapat dilakukan setiap 40 hari sekali dimusin hujan dan 60 hari dimusim kemarau. Pemotongan yang terlalu tua akan mengakibatkan kandungan protein semakin berkurang dan serat kasar semakin tinggi. Tinggi pemotongan akan mempengaruhi pertumbuhan hijauan selanjutnya, dimana pemotongan yang telalu tinggi akan menyebabkan tunas yang keluar tumbuhnya kerdil, sedangkan pertumbuhan dari anakan tidak bisa berkembang. Pemotongan yang terlalu pendek menyebabkan pertumbuhan berikutnya semakin lambat pula hal ini disebabkan persedian energi (karbohidrat) dan pati yang tinggal pada tunggul terlalu sedikit. Sebagai pedoman tingginya pemotongan pada rumput gajah, benggala, rumput raja, Setaria dianjurkan 10 cm dari permukaan tanah, sedangkan untuk jenis rumput yang berasal dari Australia seperti Paspalum dilatatum sekitar 5 cm.

II.2 Tanaman Pakan
Spesies tanaman pakan ada empat macam yaitu graminae, legume, ramban dan limbah.Kelompok graminae atau rumput sebangsa padi digolongkan ke dalam dua golongan yaitu rumput alam dan rumput potong atau budidaya.Rumput alam atau yang biasa disebut rumput ladang adalah rumput yang tumbuh secara liar di tanah-tanah terbuka, jenis rumput yang tumbuh bersifat heterogen, misal rumput teki dan rumput pahit.Rumput alam merupakan salah satu hijauan pakan yang banyak digunakan sebagai pakan ternak ruminansia kecil. Namun ketersediaan dan kandungan nutrisinya sangat dipengaruhi iklim dan jenis tanah, dimana produksinya berlimpah dengan kualitas baik yaitu 7-8% protein kasar pada musim hujan, kemudiaan akan turun drastis menjadi sangat rendah hingga 2-3% pada musim kemarau.

Kelompok ramban adalah tanaman yang didapat dari tanaman yang sengaja bukan untuk diambil daunnya sebagai pakan ternak tetapi bagian lain. Hijauan yang termasuk ke dalam jenis ini yaitu daun nangka, daun dadap, dan gamal.Biasanya ramban merupakan sumber karbohidrat serta memiliki kandungan protein yang cukup tinggi.

Kelompok bahan pakan leguminosa terdiri dari legum menjalar dan protein, Ca dan P yang lebih tinggi dari graminae dan biasanya dijadikan sumber protein.Namun dalam sebagian legum terdapat anti nutrisi yang dapat membahayakn ternak.Lamtoro mengandung anti nutrisi mimosia yang dapat menghambat pertumbuhan dan merontokkan bulu.Upaya untuk mengandungi kandungan anti nutrisi yaitu melakukan pelayuan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak (Rahardjo, 2002).Limbah adalah sisa dari hasil produksi pertanian yang telah diproses.Serta memiliki kandungan gizi untuk pakaan ternak.

II.3 Lahan Basah
Lahan basah atau wetlandadalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman.Wilayah-wilayah itu sebagian atau seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang dangkal.Digolongkan ke dalam lahan basah ini di antaranya adalah rawa-rawa (termasuk rawa bakau), payau, dan gambut.Air yang menggenangi lahan basah dapat tergolong ke dalam air tawar, payau atau asin.
Lahan basah merupakan wilayah yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan kebanyakan ekosistem. Di atas lahan basah tumbuh berbagai macam tipe vegetasi (tumbuhan), seperti hutan rawa air tawar, hutan rawa gambut, hutan bakau, payau rumputdan lain-lain. Margasatwa penghuni lahan basah juga tidak kalah beragamnya, mulai dari yang khas lahan basah seperti buaya, kura-kura, biawak, ular, aneka jenis kodok, dan pelbagai macam ikan; hingga ke ratusan jenis burung dan mamalia, termasuk pula harimau dan gajah.
Pada sisi yang lain, banyak kawasan lahan basah yang merupakan lahan yang subur, sehingga kerap dibuka, dikeringkan dan dikonversi menjadi lahan-lahan pertanian. Baik sebagai lahan persawahan, lokasipertambakan, maupun sebagai wilayah transmigrasi.
Mengingat nilainya yang tinggi itu, di banyak negara lahan-lahan basah ini diawasi dengan ketat penggunaannya serta dimasukkan ke dalam program-program konservasi dan rancangan pelestarian keanekaragaman hayati semisal Biodiversity Action Plan.



BAB III
PEMBAHASAN

Beberapa jenis tanaman pakan yang dapat dibudidayakan pada daerah lahan basah, yaitu sebgai berikut :
A.    Rumput Gajah (Pennisetum purpureum
Berasal dari daerah Afrika Tropik, bahan penanaman  adalah stek dan pols Adaptasi jenis rumput ini adalah tanah yang digunakan sangat luas, yakni mulai dari struktur ringan, sedang sampai berat; dan tanaman ini agak toleran terhadap tanah asam dan alkalis, serta bisa tumbu baik pada tanah yang asin. Ketinggian 0­­­­3.000 m, dataran rendah sampai dataran tinggi.Curah hujan cukup, sekitar 1.000 mm/tahun atau lebih.

Rumput ini berumur panjang, tumbuh vertikal membentuk rumpun, daun lebat, dan bisa mencapai tinggi 2-2,5 m. Produksi rata-rata sekitar 250 ton/Ha/tahun. Rumput ini baik sebagai bahan silage, dan sebagai rumput potongan ataupun gembala, asal pertumbuhannya bisa dipertahankan pendek-pendek.Tanaman ini pertumbuhannya sangat cepat, dan waktu masih muda nilai gizinya cukup tinggi. Itulah sebabnya maka dianjurkan untuk melakukan pemotongan pada saat tanaman itu masih muda  (menjelang berbunga). Karena tanaman ini mengambil zat makanan dari dalam tanah begitu cepat, maka tanah harus selalu sering dipupuk.

B.     Rumput Australia (Paspalum dilatatum)
Berasal dari Argentina (Amerika Selatan), masuk ke benua Australia pada tahun 1870 dan akhirnya meluas menjadi rumput benua Australia.Bahan penanaman adalah pols.Dapat tumbuh pada struktur tanah sedang sampai berat.Tetapi yang paling baik adalah pada tanah berat yang basah dan subur.Ketinggian 0-2.000 m (dataran rendah sampai pegunungan).Curah hujan tak kurang 900-1.200 mm/tahun.

Termasuk rumput berumur panjang, tumbuh tegak yang bisa mencapai tinggi 60-150 cm, berdaun rimbun yang berwarna hijau tua.Tanaman ini toleran terhadap kekeringan karena sistem perakarannya luas dan dalam serta tahan genangan air.Rumput ini merupakan rumput gembala yang baik, sebab tahan injak dan renggut serta merupakan rumput yang palatable (enak) dan banyak nilai gizinya.Sebagai rumput potong, rata-rata produksinya bisa mencapai 50-70 ton per tahun/Ha.Sehabis dilakukan pemotongan, rumput ini pertumbuhannya kembali sangat cepat.Sebagai rumput gembala ketinggian harus dipertahankan sekitar 30 cm.

C.    Rumput Pangola (Digitaria decumbens
Berasal dari  Afrika Selatan, bahan penanaman adalah pols, stolon, panjang 20-30 cm, mengandung 3-4 buku ditanam miring (450), dua buku masuk ke dalam tanah. Dapat tumbuh pada struktur tanah mulai jenis sedang sampai berat yang basah (lembab).Ketinggian 200-1.500 m. Curah hujan 750-.000 mm/tahun atau lebih.Rumput ini tumbuh merayap rendah dan membentuk hamparan yang mencapai tinggi 60-120 cm. Rumput ini berdaun lebat dan halus; pada setiap buku pada stolonnya bisa tumbuh akar dan tangkai.Tanaman ini baik untuk pangonan karena cepat tumbuh, dan disukai ternak karena palatable.Rumput ini dapat tumbuh di tempat yang kering, ataupun pada genangan air.Produksi bisa mencapai 125 ton/tahun/Ha, dan merupakan bahan hay yang baik.

D.    Centro (Centrosema pubescens
Berasal dari Amerika Selatan (tropik), bahan penanaman adalah biji.Dapat tumbuh pada jenis tanah ringan dan sedang.Agak tahan terhadap tanah asam.Ketinggian bisa tumbuh sampai pada ketinggian 0-1.000 m. Curah hujan 1300 mm/tahun.Temperatur sekitar 270 C, dalam kondisi lembab.

Termasuk tanaman leguminose berumur panjang (lebih dari satu tahun). Batang-batangnya tumbuh menjalar, dn bagian ujungnya melilit. Sesudah berumur lebih dari 4 bulan membentuk pertanaman yang menutup tanah.Bunganya berwarna ungu, besar, dan polongnya panjang, berdaun 3 buah berbentuk oval pada setiap tangkai.Daun lebat, batang tak berkayu.Centro tahan hidup di bawah naungan, dan tahan kekeringan.Demikian pula, bahwa tanaman ini baik untuk dipergunakan sebagai penutup tanah dan pupuk hijau, karena tumbuh cepat, agresif dan daunnya lebat. Tanaman ini juga bisa ditanam di tanah yang kering, tanpa pupuk

E.     Kacang Ruji, Kudzu (Pueraria phaseoloides = Pueraria javanica)
Berasal dari India Timur, yang kini telah tersebar luas di negara-negara tropik.bahan penanaman dalah biji atau stek. Dapat tumbuh pada jenis tanah struktur ringan, sedang sampai berat.Ketinggian 0-1000 m. Curah hujan 1270 mm/tahun.Temperatur sesuai di daerah tropis yang lembab.

Pueraria termasuk tanaman jenis leguminose berumur panjang, yang berasal dari daerah sub-tropis, tetapi bisa hidup di daerah tropik dengan kelembaban yang tinggi. Tanaman ini tumbuh menjalar dan memanjat (membelit), bisa membentuk hamparan setinggi 60-75 cm. Puerariamemiliki sistem perakaran yang dalam (1-6 m), masuk ke dalam tanah dan luas. Maka di musim kemarau ia masih bisa bertahan, hanya meranggas daunnya, tetapi di musim penghujan daun-daun tersebut akan tumbuh menghijau kembali. Stolon tanaman ini pada setiap buku dapat tumbuh akar dan cabang tanaman baru, sehingga sangat bagus sebagai penahan erosi. Pueraria berdaun lebar, bulat, dan meruncing di bagian ujungnya, serta lebat.Daun-daunnya yang masih muda tertutup bulu yang berwarna coklat, sedangkan bunganya berwarna ungu kebiruan.Karena tanaman ini daun-daunnya sangat lebar dan lebat, maka sangat baik dipergunakan sebagai penutup tanah, di samping sebagai bahan makanan ternak yang sangat disenangi oleh hewan.Tanaman ini tahan ditanam di tempat yang agak teduh.

F.     Sylo (Stylosanthes guyanensis Stylosanthes gracilis)
Berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, bahan penanaman adalah biji atau stek.Dapat tumbuh pada struktur tanah ringan, sedang sampai berat, dan tahan terhadap asam.Ketinggia 0- 1000 m. Curah hujan lebih dari 850 mm/tahun.Temperatur bisa hidup pada temperatur yang tinggi.
Stylosanthes termasuk tanaman berumur panjang (menahun), yang tumbuh tegak dan semi tegak menyerupai semak, yang bisa mencapai ketinggian 100-150 cm. Tanaman ini batangnya kasar, berbulu, serta rimbun, menutupi tanah. Tanaman ini setiap tangkai berdaun tiga helai.Sedangkan sistem perakarannya luas masuk ke dalam tanah, sehingga tahan terhadap kekeringan.Leguminose ini mudah beradaptasi, dapat tumbuh baik di daera kering mupun basah. Di tanah yang miskin pun dapat tumbuh, tahan terhadap tanah asam, tetapi tak tahan dengan naungan, produksi per tahun sekitar 6 ton.

G.    Turi (Sesbania grandiflora)
Berasal dari Srilangka, bahan penanaman adalah biji.Beradaptasi pada ketinggian di dataran rendah sampai dataran tinggi, di bawah 1200 m. Curah hujan 2000 mm/tahun.Sejenis tanaman semak yang bisa mencapai 5-10 m, tumbuh cepat di daerah tropis yang lembab.Maka tanaman ini di Indonesia banyak ditanam di pematang sawah.Tanaman ini bunganya besar berwarna putih tapi ada pula yang merah atau ungu.Sedangkan bentuk buahnya berbentuk polong yang panjang.

Hijauan turi dipergunakan sebagai makanan ternak sangat menguntungkan karena merupakan sumber vitamin, yaitu pro vitamin A, vitamin B, C dan E; Sumber mineral, terutama Ca dan P; Jika pemotongan teratur maka pertumbuhan kembali diperoleh daun yang selalu fresh pada sepanjang musim. Dapat hidup di tempat-tempat yang agak teduh dan tanah kapur, ataupun tanah tandus.








BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan
1.      Budidaya tanaman pakan adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan dalam usaha menjamin persedian tanaman pakan secara kontinu dengan lahan yang tersedia dan juga untuk meningkatkan nilai nutrisi tanaman pakan yang sudah ada sehingga produktifitas ternak menjadi lebih baik. Tahapan budidaya tanaman pakan, yaitu : pengolahan lahan, persiapan bibit, penanaman, pemupukan, penyiangan, dan pemotongan.
2.      Spesies tanaman pakan ada empat macam yaitu graminae, legume, ramban dan limbah.
3.      Lahan basah atau wetlandadalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman.
IV.2 Saran
Penjelasan mengenai jenis – jenis tanaman pakan yang dapat dikembangkan pada lahan basah pada makalah ini masih belum lengkap, jadi untuk kedepannya dapat diperkaya dan diperbanyak lagi, mengenai jenis tanaman pakan yang dapat dikembangkan pada lahan basah.







DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Lahan_basah( diakses pada Minggu, 6 Oktober 2013 pukul 08.30 WITA )
http://nurahmadhan.blogspot.com/2010/01/budidaya-hijauan-pakan-ternak.html( diakses pada Minggu, 6 Oktober 2013 pukul 08.33 WITA )
http://nailahsalsa.wordpress.com/2013/06/27/ilmu-tanaman-pakan/( diakses pada Minggu, 6 Oktober 2013 pukul 08.35 WITA )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar