BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Media adalah suatu
substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh yang disesuaikan dengan lingkungan
hidupnya. Media kultur berasarkan konsistensinya dibedakan atas tiga macam,
yaitu media cair, media semi padat, dan media padat.
Total Plate Count (TPC)
merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah
mikroba dalam bahan pangan. Metode hitungan cawan (TPC) merupakan metode yang
paling banyak digunakan dalam analisa, karena koloni dapat dilihat langsung
dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Untuk menghitung total bakteri dengan
metode cawan digunakan Nutrient Agar (NA).
Tahap –tahap utama
dalam analisa TPC meliputi pembuatan media, pengenceran dan penanaman bakteri. Dalam
pembuatan media ini, media biakan diperlukan untuk tumbuhnya bakteri yang
ditanam. Sehingga media biakan yang baik harus dapat menyediakan nutrisi,
tempat inkubasi, dan terpenuhinya kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh
mikroba.
Pengenceran biasanya
menggunakan larutan berupa larutan fosfat buffer, larutan garam fisiologis 0,9
% atau larutan ringer. Dengan pengenceran dapat mengurangi kepadatan bakteri
yang ditanam. Secara umum, metode penanaman dapat dibedakan atas dua macam
yaitu metode tuang (pour plate) dan metode sebar (spread plate).
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum
ini adalah agar praktikan Mikrobiologi Dasar dapat mengetahui dan memahami cara
pembuatan media, pengenceran, dan penanaman bakteri.
Tujuan dari praktikum
ini adalah agar praktikan terampil dalam melakukan pembuatan media, pengenceran
dan penanaman bakteri.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Pengertian dan Fungsi Media
Dasar
makanan yang paling baik bagi pemiaraan baakteri ialah medium yang mengandung
zat – zat organik seperti rebusan daging, sayur – sayuran, sisa – sisa makanan
atau ramuan – ramuan yang dibuat oleh manusia. Medium yang banyak digunakan
dalam pekerjaan rutin di laboratorium ialah kaldu cair dan kaldu agar. Medium
ini tersusun daripada : kaldu bubuk 3 gram, pepton 5 gram, air suling 1000 gram
(Dwidjoseputro, 2005).
Media
adalah suatu substrat untuk menumbuhkan bakteri yang menjadi padat dan tetap
tembus pandang pada suhu inkubasi (Pelczar et al, 1986).
Medium
adalah suatu bahan nutrisi tempat menubuhkan bakteri di laboratorium (Tortora,
2007).
2.2
Jelaskan Macam – Macam Media
- Menurut Dwidjoseputro (1964), media dibedakan menjadi :
- Media cair misalnya kaldu.
- Media kental (padat) menggunakan kentang yang dipotong.
- Media yang diperkaya.
- Media yang sintetik berupa ramu –ramuan zat anorganik.
- Media kering berupa serbuk kering yang dilarutkan dalam air.
Menurut
Pelczar et al (1986), media dibedakan menjadi:
- Media yang diperkaya komponennya yaitu lumpur, ekstra serum dari tanaman atau hewan.
- Media selektif yaitu bagian kimiawi secara spesifik untuk NA agar dapat tumbuh bakteri tanpa adanya halangan dari apapun.
- Media yang berbeda yaitu menyatukan reagen atau zat kimia di media untuk menghasilkan pertumbuhan yang baik setelah diinkubasi dan diinokulasi dengan mengizinkan 2 pertumbuhan bakteri yang berbeda.
Menurut
Hadioetomo (2010), media dibedakan menjadi 2 menurut komposisi kimiawinya yaitu
mediu sintetik dan medium nonsintetik atau kompleks. Medium sintetik dibuat
dari bahan kimia yang kemurnian tinggi dan ditentukan dengan tepat, sedangkan
medium non-sintetik tidak diketahui dengan pasti.
2.3
Jelaskan NA, PDA beserta komposisinya
Menurut
Pelczar et al (1986), NA (Nutrient Agar) adalah padatan yang bermaksud membuat
media menjadi padat.
Komposisi
NA :
- Ekstra Daging Sapi 3 gram.
- Pepton 5 gram
- Agar 15 gram
- Air 1000 ml.
Menurut
Fathir (2009), Komposisi PDA
- 20% Extra daging sapi
- 2% Glukosa
NA
(Nutrient Agar) digunakan untuk budidaya bakteri dan untuk pencegahan organisme
dalam air, limbah, kotoran, dan lainnya. Komposisi : Beef extract, peptone,
agar dan aquadest (Ruly, 2009).
2.4
Pengertian dan Tujuan Pengenceran
Pengenceran
adalah melarutkan atau melepasan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga
lebih mudah penanganannya. Tujuan pengenceran yaitu untuk mengurangi kepadatan
kepadatan bakteri yang ditanam (Fais, 2009).
Pengeenceran
merupakan proses yang dilakukan untuk menurunkan atau memperkecil konsentrasi
larutan dengan menambah zat pelarut ke dalam larutan sehingga volume larutan
menjadi berubah (Nurohaianah et al, 2007).
2.5
Macam Metode Penanaman beserta Kelebihan dan Kekurangannya
Menurut
Fais (2009), metode penanaman ada dua yaitu :
Dari
deskripsi yang singkat ini mengenai ciri – ciri nutrisi bakteri haruslah
dikenal dua langkah penting bagi intensitasnya. Di laboratorium (1) inokulasi
penanaman penting bagi suatu medium dengan kandungan nutrisi yang sesuai (2)
inkubasi medium yang sudah diinokulasi pada keadaan fisik (Waluyo, 2005).
BAB
III
MATERI
METODE
3.1 Alat
Adapun
alat – alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
•
Kompor : Sumber
panas autoklaf.
•
Panci :
Merebus media dan alat yang digunakan.
•
Timbangan : Menimbang
media..
•
Tabung reaksi :
Pengenceran bertingkat.
•
Autoklaf :
Sterilisasi basah.
•
Cawan Petri : Tempat
atau media penanaman.
•
Erlenmeyer : Tempat
larutan sementara saat sterilisasi.
•
Rak tabung reaksi : Tempat
tabung reaksi.
•
Bunsen :
Pengkondisian aseptis.
•
Gelas ukur : Menakar
larutan sejumlah 50, 100, 250 ml.
•
Pipet volume : Mengambul
larutan (1 – 10 ml).
•
Pipet serologis :
Mengambil larutan dengan skala 0,1 -1 ml.
•
Incase :
Inkubasi suhu kamar (240C – 270C).
•
Timbangan Digital : Meninmbang
media dengan ketelitian 10-2.
3.2 Bahan
Adapun
bahan – bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
•
Daging 0,5 kg : Sebagai
bahan media kaldu.
•
Air destilata 1000 ml : Merendam
daging 0,5 kg.
•
Kain saring : Untuk
menyaring media kaldu.
•
Pepton 5 gr : Sebagai
bahan media.
•
Agar 5 gr :
Sebagai bahan media.
•
PDA :
Sebagai bahan media PDA.
•
NA :
Sebagai bahan media NA.
•
Aquades : Sebagai
pelarut dalam pembuatan media.
•
Sampel :
Sebagai sumber yang diamati.
2.3 Cara Kerja
Pembuatan media kaldu
- Daging 0,5 kg
- Dicuci
- Dibuang lemak
- Dipotong kecil – kecil
- Diberi aquades 1000 ml
- Disimpan semalam dalam kulkas
- Disaring
- Ditambah aquades sampai 1000 ml
- Ditambah pepton 5 gram
- Ditambah agar 7,5 gram
- Direbus dalam panci ± 20 menit
- Disterilisasi
- Didinginkan
- Diamati
Pembuatan media PDA
- PDA
- Ditimbang sebanyak 0,78 gram
- Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml
- Ditambah aquades 20 ml
- Dihomogenkan
- Ditutup kapas
- Dibungkus koran
- Diikat dengan tali
- Direbus dalam panci
- Disterilisasi dalam autoklaf
- PDA steril
Hasil
Perhitungan PDA
PDA = 39 X ∑ml cawan
yang yang dipakai
1000
= 39 X 20 ml = 0,78
gram PDA
1000
Pembuatan media NA
- NA
- Ditimbang sebanyak 3,36 gram
- Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml
- Ditambah aquades 120 ml
- Dihomogenkan
- Ditutup kapas
- Dibungkus koran
- Diikat dengan tali
- Direbus dalam panci
- Disterilisasi dalam autoklaf
- NA steril
Hasil
Perhitungan NA
NA = 28 X ∑ml cawan
yang yang dipakai X ∑cawan yang dipakai
1000
= 28 X 20 X 6 = 3,36
gram NA
1000
Pengenceran
- Sampel
- Diambil tanah
- Dihaluskan
- Ditimbang sebanyak 1 gram
- Diambil dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- Dicatat sebagai 10-1
- Dihomogenkan
- Tabung Reaksi I
- Diambil sebanyak 1 ml
- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi II
- Dihomogenkan
- Dicatat sebagai 10-2
- Tabung Reaksi II
- Diambil sebanyak 1 ml
- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi III
- Dihomogenkan
- Dicatat sebagai 10-3 dan seterusnya sampai tabung reaksi V
- Tabung Reaksi III, IV, V
- Diambil sebanyak 1 ml dari masing – masing tabung reaksi
- Dimasukkan ke dalam cawan petri
- Dilakukan secara duplo
- Didekatkan bunsen
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
PENANAMAN
Prosedur
pembuatan media kaldu, Media NA, media PDA dan pembuatan NaFis diawali dengan
disiapkan alat dan bahan. Alat yang digunakan antara lain kompor sebagai sumber
panas, panic untuk merebus Erlenmeyer, timbangan, tabung reaksi, autoklaf,
cawan petri, Erlenmeyer, rak tabung reaksi, Bunsen, gelas ukur, pipet volum, pipet
serologis, dan incase. Bahan – bahan yang digunakan antara lain media kaldu
dari daging 0,5 kg, air destilata 1000 ml, kain saring. Pepton 5 gram, agar 5
gram, PDA, NA, aquades, sampel tali, kapas, Koran.ada penanaman, diambil 1ml
dari masing – masing sampel dan dituang pada cawan petri . Perlakuan duplo
bertujuan sebagai pembanding. Pada masing – masing cawan petri ditambah media
NA hingga sampel tertutup media. Cawan petri digoyang membentuk angka 8 agar
homogen. Ke enam cawan ditunggu hingga beku dekat Bunsen untuk pengondisian
aseptis. Setelah membeku, cawan dibalik agar tidak ada uap air yang jatuh saat
sterilisasi. Cawan petri dibungkus Koran untuk menyerap air. Kemudian diikat
dengan tali agar rapat setelah itu di inkubasi selama semalam di dalam incase.
BAB
V
KESIMPULAN
- Media adalah suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh yang disesuaikan dengan lingkungan hidupnya.
- Pengenceran biasanya menggunakan larutan fosfat buffer, larutan garam 0,9 atau larutan ringer.
- Secara umum, metode penanaman dapat dibedakan atas dua macam yaitu metode tuang dan metode sebar.
- Alat – alat yang digunakan antara lain kompor, panci, timbangan, tabung reaksi, autoklaf, cawan petri, Erlenmeyer, rak tabung reaksi, Bunsen, gelas ukur, pipet volume, pipet serologis, incase, timbangan digital. Sedangkan bahan – bahannya adalah daging 0,5 gram, air destilata 1000 ml, kain saring, prpton 5 gr, agar 5 gr, PDA, NA, aquades, sampel, tali, kapas, Koran.
- Komposisi NA = lab lemco powder, yeast extract, pepton, sodium chloride, agar. Komposisi PDA = potato extract, glucose, agar. Komposisi media kaldu = daging, aquadest, pepton, agar.
- Hasil visualisasi pada NA dan PDA setelah sterilisasi menjadi lebih bening. NA berwarna orange bening dan PDA menjadi larutan yang bening. Media kaldu setelah sterilisasi berwarna lebih pucat dan terdapat endapan pada permukaan media.
- Pada pengamatan terhadap tingkat kekeruhan tiap sampel, semakin sedikit konsentrasi sampel pada tiap tabung, semakin muda warnanya dan ssemakin banyak kandungan at pelarutnya dibanding sampel.
BAB
VI
DAFTAR
PUSTAKA
Dwidjoseputro.
1964. Dasar – dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan
Fais,2009.
Metode penanaman. http://faizcute.blogspot.com/ Diakses pada tanggal 22
November 2010, pukul 14.00 WIB
Fathir,
Fuad.2009. Media pertumbuhan mikroba. http://fuadfathir.blogspot.com/ Diakses
pada tanggal 22 November 2010, pukul 10.00 WIB
Hadieoetomo,
2010. Media. http://belajarmikro.co.cc/ Diakses pada tanggal 22 November 2010,
pukul 14.00 WIB
Nurohaianah
et al, 2007. Media . Jakarta : UI Press.
Pelczar
et al,1986. Dasar – dasar Mikrobiologi . Jakarta : UI Press.
Ratna,2010.
Membuat media pertumbuhan mikroba. http://mikrobiologiku.co.cc/ Diakses pada
tanggal 22 November 2010, pukul 10.00 WIB.
Rully,
2009. http://media-na.com.html/ Diakses pada tanggal 22 November 2010, pukul
14.00 WIB
Tortora,
2010. Semua tentang Mikrobiologi. http://tortora.blogspot.com/ Diakses pada
tanggal 22 November 2010 pukul 10.00 WIB
Waluyo,2005.
http://waluyoimut.co.cc/ Diakses pada tanggal 22 November 2010, pukul 14.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar