- Pendahuluan
Di Indonesia usaha peternakan yang berkembang adalah masih
bersifat peternakan rakyat. Yang artinya usaha peternakan tersebut hanya
sebagai sambilan oleh masyarakat disamping pekerjaan utamanya sebagai pedagang,
petani, buruh, atau pekejaan lainnya. Dalam sistem peternakan rakyat ini,
ternak hanya dijadikan sebagai tabungan masa depan disaat ada keperluan
mendadak. Peternak memelihara ternaknya dengan modal yang sedikit, pakan yang
diberikan pada ternaknya hanya sekedar pakan sederhana yang mungkin hanya berasal
dari sisa makananya sehari – hari. Di dalam sistem orang Bali, bahkan ada
istilah memelihara ternak khususnya ternak babi hanya dijadikan sebagai “tatakan
banyu”, artinya memelihara ternak babi hanya agar sisa makanannya tidak
terbuang begitu saja. Orientasi para peternak rakyat ini tidaklah menjadikan
ternaknya berproduksi tinggi, yang penting ternaknya bisa bertahan hidup dan
bisa dijual nantinya ketika diperlukan.
Dalam usaha peternakan khususnya peternakan babi sesungguhnya
faktor pakan merupakan faktor yang paling penting untuk diperhatikan. Hal ini
mungkin berbeda dengan sistem peternakan rakyat yang hanya memberikan ternaknya
makan dengan sisa - sisa makanan sehari – harinya. Dalam sebuah usaha
peternakan babi dengan skala yang lebih besar, biaya untuk pakan bisa mencapai
60% - 80% dari total biaya seluruhnya. Untuk keperluan pakan induk babi biaya
pakannya mencapai 60% dari total biaya keseluruhan dan untuk usaha fattening
(penggemukan) mencapai 80% dari total biaya keseluruhan.
Pemberian pakan (ransum) pada ternak babi, dibedakan bedasarkan
pada umur, fase pertumbuhan dan bobot badan ternak. Kebutuhan akan nutrisi pada
ternak babi pada fase starter akan berbeda dengan fase grower dan finisher.
Terutama pada komposisi kandungan protein, energi dan serat pada pakan (ransum)
yang diberikan. Selain dibedakan berdasarkan pada umur, fase pertumbuhan dan
bobot badan ternak, pemberian pakan (ransum) juga dibedakan atas tujuan dari
pemeliharaan ternaknya. Apakah dalam skala usaha penggemukan (fattening),
pembibitan (breeding), ataukah peternakan rakyat.
Ransum Babi Starter
Babi starter adalah anak babi yang baru memasuki fase awal
pertumbuhan (1-20 minggu atau pada saat disapih) dengan kisaran berat 1-20 kg.
Kandungan nutrisi yang diperlukan pada fase ini secara umum adalah kadar
protein 18– 27 % dengan kandungan energi 3160-3600 Kkal serta kandungan serat kasar 5 – 6 %.
Fase stater dibagi menjadi tiga berdasarkan berat badan yaitu:
BB
|
ME
|
CP
|
1-5 kg
|
3600
|
27
|
5-10 kg
|
3400
|
20
|
10-20 kg
|
3160
|
18
|
Tabel : Standar Kebutuhan Ternak Babi
2. Hasil
Pengamatan dan Pembahasan
Pengamatan dilakukan pada hari Jum’at, 8 November 2013 di Banjar
Taman Sari, Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
Ketika melakukan pengamatan ada beberapa hal yang diamati secara langsung dan
ada yang ditanyakan kepada peternaknya langsung. Berikut beberapa hasil
pengamatan secara langsung dan tidak langsung pada usaha peternakan babi ini :
No
|
Hal yang diamati
|
Keterangan
|
1
|
Nama Peternak
|
Ni Komang Kantrining
|
2
|
Lokasi Usaha
|
Banjar Taman Sari, Desa
Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten
Buleleng, Bali.
|
3
|
Jenis/Statususaha
|
Peternakan Rakyat Dengan
Pola Breeding
|
4
|
Jenis Babi
|
Babi Bali
|
5
|
Jumlah Babi
|
10 Ekor Babi
|
6
|
Umur Babi
|
35 Hari
|
7
|
Umur Sapih
|
25 Hari
|
8
|
Bobot Badan
|
10 – 13 Kg
|
9
|
Jenis Pakan
|
Konsentrat, Polard, dan Batang
Pisang
|
10
|
Cara Pemberian Pakan
|
Ransum Basah
|
11
|
Frekuensi Pemberian Pakan
|
3 Kali/ Hari (Pukul 07.00 WITA,
11.00 WITA, Dan 17.00 WITA)
|
12
|
Vaksinasi
|
Vaksinasi Pertama
Dilakukan 2 Hari Setelah Lahir Pada Induk Dan Kedua Satu Minggu Setelah
Disapih Pada Anak Babi
|
13
|
Kebersihan Kandang (Mandi)
|
Babi Dimandikan 2
Kali/Hari (Pagi Dan Sore Hari)
|
14
|
Sistem Kawin Babi
|
Kawin Alami
|
Usaha peternakan yang
dimiliki oleh Buk Komang Kantrining ini masih berupa usaha sambilan/sampingan,
karena pekerjaan untamanya adalah sebagai petani. Dalam usaha ini Buk Komang
Kantrining hanya memiliki satu indukan babi, yang mana perkawinan babinya
dilakukan secara alami. Ketika indukan sedang mengalami berahi, maka segera
beliau akan menghubungi para pemberi jasa pejantan babi untuk kerumahnya dan
mengawinkan babinya. Harga sekali kawin untuk babi adalah Rp.25.000, dengan pengulangan
(imbuh) sebanyak satu kali jika terjadi berahi lagi.
Karena jenis peternakan yang
diusahakan masih skala rumah tangga dan bersifat peternakan rakyat, maka secara
otomatis masih belum memerhatikan kebutuhan nutrisi dari ternak babi yang
dipeliharanya. Bagi Buk Komang kantrining salama sudah diberikan konsentrat dan
polard maka kebutuhan nutrisinya sudah tercukupi semuanya. Selain pemberian
konsentrat dan polard, ternak bai juga diberikan batang pisang sebagai pakan
tambahan untuk mengurangi biaya pemeliharaan.
Frekuensi pemberian pakan adalah 3 kali sehari, pagi pada pukul
07.00, siang pada pukul 12.00 dan sore pada pukul 17.00. setiap pemberian
pakannya berkisar 300-350 gram/ sekali makan. Sehari pemeberian pakan totalnya
1000 gram atau 1 kg. hal ini sesuai dengan teori dimana pada fase starter
dengan berat 10-20 kg memerlukan pakan 1000 gram/ hari.
Buk Komang Kantrining sangat memerhatikan kesehatan ternakanya dan
kebersihan kandangnya. Hal ini terlihat dari vaksinasi yang dilakukan secara
kontinu dan ternaknya yang dimandikan 2 kali sehari. Vaksin pertama dilakukan
pada induk babi untuk segera mencegah penularan penyakit dari induk ke anaknya
melalui air susu induk. Kemudian sekitar satu minggu setelah disapih vaksin
akan dilakukan pada anak babinya langsung. Selain melakukan vaksinasi, Buk
Komang juga melakukan pencegahan penyakit dengan pemberian obat mencret (diare)
serta obat lainnya yang diberikan bercampur dengan pakannya. Untuk tetap
menjaga kebersihan kandangnya, ternak babi dalam kandang dimandikan dengan air
mengalir setiap 2 kali sehari, tepatnya sebelum ternak tersebut diberikan
makan. Hal ini sangat baik dampaknya bagi ternak, karena ternak akan tetap
dalam kondisi nyaman suhunya dan ternak tidak tercemar penyakit atau zat
berbahaya dari feses yang dikeluarkannya.
Jika dilihat kontruksi kandangnya, sebenarnya sudah begus dengan
bangunan semipermanen. Lantainya menggunakan semen, dindingnya menggunakan
batako dan atapnya menggunakan atap dari seng. Hanya saja karena letak kandang
yang berada dibelakang salah satu bangunan milik Buk Komang, maka ternak akan
lebih sulit untuk mendapatkan sinar matahari pagi. Bisa dikatakan sinar
matahari pagi sulit untuk masuk kedalam kandang. Hal sedikit tidak baik bagi
ternak, karena biar bagaimanapun sinar matahari pagi sangat dibutuhkan oleh
ternak bai untuk pertumbuhan tulang dan menjaga sanitasi dari kandang. Sinar
matahari pagi akan dapat membunuh beberapa bakteri atau mikroorganisme lainnya.
3. Penutup
(simpulan)
·
Dari data
hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan di atas, maka yang dapat
disimpulkan adalah pakan atau ransum yang tepat merupakan faktor yang paling
penting dalam usaha peternakan babi.
·
Sekala
usaha peternakan rakyat yang dijalankan oleh Buk komang kantrining masih belum
memehatikan secara sunggug mengenai posisi kandang yang baik, pentingnya asupan
nutrisi yang lengkap bagi ternak babi, dan pentingnya sinar matahari bagi
ternak babi.
·
Untuk memperoleh
produktivitas ternakn yang maksimal faktor internal (genetik) dan eksternal ternak
(pakan, keadaan lingkungan dan manajemen) harus diperhatikan dengan baik.
Lampiran
Kandang Ternak Babi Buk Komang Kantrining
Kandang Ternak Babi Buk Komang Kantrining
Bonus Casino Online Spesial Dari Agen Judi Online Bolavita !
BalasHapusBonus 100% Bila Menang Beruntun 8x, 9x, 10x
Tersedia Banyak Provider Yang Lengkap !
» SBOBET 338a
» SA Gaming
» Sexy Gaming
» Fun BET
» Asia Bet
» E-Bet
» WM Casino
Promo Spesial :
• Bonus Deposit Pertama 10%
• Bonus Deposit Harian 5%
• Bonus Rollingan 0.8%
• Bonus Referral 7% + 2%
Daftar & Klaim Bonusnya Sekarang Juga !
Tersedia Deposit & Withdraw Via : OVO, Gopay, Dana, Linkaja, Sakuku, Pulsa Dan Semua Jenis Rekening Bank Di Indonesia !
Hubungi Kontak Resmi Kami Dibawah ini (Online 24 Jam Setiap Hari) :
» Nomor WhatsApp : 0812–2222–995
» ID Telegram : @bolavitacc
» ID Wechat : Bolavita
» ID Line : cs_bolavita