Senin, 18 November 2013

Pengaruh Suhu Terhadap Konsumsi Pakan



I Gede Benson Andika
1107105001
“ Tugas Fisiologi Ternak “


Temperatur lingkungan dan konsumsi paka ternak ( hewan ) adalah 2 hal yang akan selalu saling terkait. Yang mana temperatur lingkungan akan sangat mempengaruhi konsumsi pakan ternak. Selain itu, proses fisiologi yang terjadi didalam tubuh ternak juga akan saling terkait dengan kondisi tempertaur lingkungan.
Jika dilihat dari sisi konsumi pakan dan penggunaan pakan yang dikonsumsi ternak, maka dinyatakan bahwa pakan yang dimakan oleh ternak akan diubah menjadi energi dan panas metabolisme melalui proses metabolisme dalam tubuh ternak. Energi akan dipergunakan untuk beraktifitas dan berproduksi, sedangkan panas metabolisme akan dikeluarkan oleh tubuh ternak. Pada kondisi temperature lingkungan tinggi, ternak akan berusaha menyeimbangkan produksi panas dengan panas yang dikelurakan dengan berbagai macam cara, seperti mengibaskan – ngibaskan sayap ( unggas ), panting, berguling di tanah, dan lain – lainnya. Pada kondisi ini konsumsi pakan oleh ternak akan semakin menurun dan begitu juga sebaliknya pada kondisi suhu lingkungan rendah akan meningkatkan konsumsi pakan. Hal ini dikarenakan pada suhu rendah ternak memerlukan energi lebih untuk diubah menjadi panas, sehingga suhu tubuhnya menjadi stabil lagi. Selain itu juga dikarenakan pada suhu rendah maka konsumsi air minum akan meningkat.
Pada kondisi lingkungan dengan temperature yang lebih tinggi, menyebabkan konsumsi pakan menurun yang secara langsung juga berakibat pada proses fisiologis ternak yang semakin menurun pula. Karena tubuh ternak sudah memperoleh panas berlebih dari lingkungannya.  Pada kondisi temperature rendah ( dingin ), maka proses fisiologis tubuh akan semakin meningkat, hal ini berhubungan dengan usaha tubuh ternak untuk memproduksi panas tubuh untuk menyeimbangkan suhu tubuhnya.

Dasar teori :
Beberapa peneliti melaporkan bahwa suhu lingkungan mempengaruhi konsumsi pakan. KROGH (2000) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan adalah suhu lingkungan. Suhu ruangan di bawah thermoneutral menyebabkan kosumsi pakan ayam meningkat, sedangkan suhu ruangan di atas kisaran tersebut menyebabkan penurunan konsumsi pakan.

Pada suhu lingkungan tinggi, jumlah penurunan konsumsi pakan bervariasi, tergantung dari spesiaes ternak. Sebagai contoh strain ayam, lamanya cekaman panas, tingkat produksi, berat telur, dan kandungan energi metabolis dari pakan yang diberikan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Akan tetapi, secara umum NRC (1981) telah membuat suatu persamaan untuk menghitung penurunan konsumsi pakan, yaitu: Y = 24,5-1,58 T; dimana Y adalah perubahan konsumsi pakan diluar thermoneutral zona (%) dan T adalah suhu ruangan (°C). Persamaan di atas menunjukkan bahwa terjadi penurunan konsumsi pakan sebanyak 1,58% untuk peningkatan 1 °C suhu lingkungan di atas 24,5°C. EMMANS dan CHARLES (1977) memperkirakan penurunan konsumsi pakan adalah 1,5% setiap 1°C kenaikan suhu lingkungan di atas 18°C pada ayam di daerah tropik. SOEHARSONO (1976) menyatakan bahwa konsumsi pakan, konsumsi protein dan energi ayam pedaging dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Pada ayam petelur, konsumsi pakan ayam umur 19 sampai 40 minggu yang dipelihara pada suhu lingkungan rendah (10-20°C) adalah 95-108 g/ekor/hari lebih tinggi dibandingkan pada suhu lingkungan panas (25-35°C), yaitu 75-94 g/ekor/hari (BALNAVE dan ABDOELLAH, 1990). Selanjutnya dinyatakan bahwa rata-rata konsumsi pakan ayam petelur yang dipelihara pada suhu lingkungan tinggi sebesar 82-105 g/ekor/hari lebih rendah dibandingkan dengan yang dipelihara pada suhu lingkungan rendah yaitu sebesar 90-117g/ekor/hari. Penurunan konsumsi pakan, antara lain disebabkan oleh meningkatnya konsumsi air minum yang digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh terhadap suhu lingkungan yang bertambah panas.


Daftar pustaka :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar