Sabtu, 17 Mei 2014

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU DAGING



BAB I

PENDAHULUAN


1.1             Latar Belakang

Ternak ruminansia merupakan ternak yang saat ini telah diperhatikan dengan peranannya dalam menyediakan konsumsi daging  dan susu berkelanjutan bagi masyarakat, dalam peranannya sebagai penghasil daging dan susu yang harus diperhatikan secara kualitas, maka produksi yang baik tentunya harus sangat diperhatikan dalam pencapainnya sebagai ternak berproduksi daging dan susu yang baik. Ternak kambing merupakan salah satu sumber penyediaan protein hewani disamping ternak lainnya. Kambing Peranakan Etawah merupakan hasil persilangan antara kambing Kacang dengan kambing Etawah. Sistem atau cara – cara pemeliharaan kambing umumnya terdiri dari sistem ekstensif, intensif dan semi intensif (Devendra dan Burns, 1970).
Untuk mengetahui produktivitas ternak kambing salah satu caranya adalah dengan menimbang berat badannya dengan menggunakan alat-alat timbangan. Telah diketahui bahwa berat badan ternak (berat potong) adalah jumlah dari berat seluruh bagian-bagian tubuh ternak seperti berat jaringan tubuh, berat bulu dan kulitnya, berat saluran pencernaan dengan isinya dan berat organ-organ yang ada didalam tubuh ternak seperti jantung, paru-paru, hati, limpha dan sebagainya. Berbeda dengan berat potong, berat badan kosong merupakan berat potong dikurangi isi saluran pencernaan.
Salah satu cara utuk mengetahui persentase berat badan kosong ternak kambing adalah dengan mengetahui atau mengukur berat kepala badan kambing, karena dengan mengetahui berat kepala kambing maka juga dapat mengetahui persentase berat badan kosong kambing.

1.2            Hipotesis

Adapun hipotesis dari penyusunan laporan praktikum ini adalah:
H0     : tidak ada perbedaan antara persentase berat kepala dari berat badan kosong kambing PE jantan dan betina.
H1     :  terdapat perbedaan antara persentase berat kepala dari berat badan kosong kambing PE jantan dan betina, yaitu persentase berat kepala dari berat badan kosong kambing PE betina lebih besar dari kambing PE jantan. 

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan praktikum ini adalah untuk mengetahui perbedaan berat kepala sebagai persentase dari berat badan kosong pada kambing PE jantan dan betina.

1.4  Manfaat 

Manfaat dari penulisan laporan praktikum ini adalah mahasiswa mengetahui perbedaan berat kepala sebagai persentase dari berat badan kosong antara kambing PE jantan dan kambing PE betina.

1.5  Metode Penulisan

Dalam penulisan laporan praktikum ini, metode yang dipergunakan adalah dengan mengumpulkan data – data dari berbagai sumber seperti buku, internet, dan juga hasil dari praktikum dilapangan yang  dirangkai menjadi satu bahan rujukan dengan pengurangan dan penambahan seperlunya.

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


2.1  Kambing Peranakan Etawa

    Salah satu jenis kambing yang populer saat ini adalah kambing Peranakan Ettawa (PE). Kambing Peranakan Etawah (PE) merupakan kambing hasil persilangan kambing Etawah (kambing jenis unggul dari India) dengan kambing Kacang (kambing asli Indonesia). Kambing PE dapat beradaptasi dengan kondisi iklim Indonesia, mudah dipelihara dan merupakan ternak jenis unggul penghasil daging juga susu. Produksi daging kambing PE lebih tinggi dibandingkan dengan kambing kacang. Bobot badan Kambing PE jantan dewasa antara 65 – 90 kg dan yang betina antara 45 – 70 kg.
Ciri – ciri kambing peranakan etawa :
  • Postur tubuh tinggi, untuk ternak jantan dewasa gumba/pundak 90 – 110 cm dan betina 70 – 90 cm.
  • Kaki panjang dan bagian paha ditumbuhi bulu/rambut panjang.
  • Profil (bagian atas hidung) tampak cembung.
  • Telinga panjang (25 – 40 cm) terkulai ke bawah.
  • Warna bulu umumnya putih dengan belang hitam atau coklat. Tetapi ada juga yang polos putih, hitam atau coklat.
Kambing PE di daerah pedesaan pada umumnya diarahkan sebagai kambing penghasil daging, namun sejak dilakukan ekspor harga kambing PE menjadi lebih mahal, perhitungan harga tidak didasarkan pada bobot hidup, tetapi performans. Hal inilah yang mendorong peternak dan pengusaha mengembangkan kambing PE. Kambing Peranakan Ettawa (PE) merupakan salah satu produk unggulan plasma nutfah berdaya saing yang harus dipertahankan dan ditingkatkan produktivitasnya. (Anon, 2011).
Menurut Balitnak Kambing PE adalah kambing Persilangan antara kambing Kacang dengan kambing Ettawah (Jamnapari), dengan proporsi genotipe yang tidak jelas. Potensi Produksinya cukup tinggi. Dengan ciri khas bentuk muka cembung, telinga menggantung dengan Postur Tinggi, Panjang dan agak ramping. Kambing Peranakan Ettawa ini tergolong kambing dwiguna, karena banyak diternakkan di Indonesia sebagai penghasil daging serta dapat diperah untuk menghasilkan air susu. Kambing Peranakan Ettawa banyak dipelihara disamping kambing kacang, hal ini disebabkan kambing peranakan ettawa tubuhnya cukup besar dan sebagai penghasil daging yang cukup baik. Di negara asalnya yaitu di India, kambing Ettawa diutamakan untuk diperah guna mendapatkan air susunya. Di Indonesia pemeliharaan kambing Peranakan Ettawa lebih banyak dipelihara untuk memperoleh dagingnya karena berat karkasnya jauh lebih besar dibandingkan dengan kambing lokal yaitu kambing Kacang.

2.2  Berat Kepala Kambing

            Berat kepala kambing didapat dari penimbangan kepala kambing dengan memisahkan kepala kambing atau memotong kepala kepala kambing terlebih dahulu dari badannya.

2.3 Berat Badan Kosong

Untuk mengetahui produktivitas ternak kambing salah satu caranya adalah dengan menimbang berat badannya dengan menggunakan alat-alat timbangan. Telah diketahui bahwa berat badan ternak (berat potong) adalah jumlah dari berat seluruh bagian-bagian tubuh ternak seperti berat jaringan tubuh, berat bulu dan kulitnya, berat saluran pencernaan dengan isinya dan berat organ-organ yang ada didalam tubuh ternak seperti jantung, paru-paru, hati, limpha dan sebagainya. Berbeda dengan berat potong, berat badan kosong merupakan berat potong dikurangi isi saluran pencernaan.

BAB III

MATERI & METODE


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

            - Waktu           :  Minggu, 15 April 2012.
            -  Tempat         :  Jl. Maruti no. 9, Denpasar – Bali.

3.2 Materi

3.2.1 Tipe kambing
Adapun kambing yang digunakan sebagai objek dalam praktikum ini merupakan jenis Kambing Peranakan Etawa (PE).  
3.2.2    Alat-alat                                                  
Adapun alat-alat yang dipergunakan sebagai alat bantu dalam mempermudah melakukan praktikum adalah sebagai berikut:
1.   Timbangan sebanyak 2 buah dengan kapasitas masing-masing 50 kg dan 100 kg dan dengan ketelitian pembacaan masing-masing sampai 0,10 dan 0,20 kg yang dipakai untuk menimbang berat saluran pencernaan bersih dan berat badan kosong.
2.   Karung Goni didesain sedemikian rupa untuk tempat menggantungkan kambing ketika ditimbang.
3.   Pisau dalam berbagai ukuran untuk menyembelih dan 1 set pisau pemotong untuk memisahkan saluran pencernaan.
4.   Kantong kresek yang dipergunakan untuk menimbang bagian saluran pencernaan bersih  sesaat setelah pemotongan.
5.   No Identifikasi yang digunakan untuk memberi nomer pada tiap kambing yang akan diukur.
6.   Alat Tulis berupa buku tulis dan pulpen untuk mencatat hasil pengukuran.

3.3  Metode

3.3.1  Prosedur Pengukuran
Prosedur pemotongan yang dilakukan dalam praktikum ini adalah hewan disembelih tanpa mengalami pembiusan (stunning) terlebih dahulu. Sebelum di potong terlebih dahulu dilakukan penimbangan berat kambing yang kemudian dinyatakan sebagai berat potong.
Pengeluaran darah (bleeding) dilakukan dengan memotong pangkal leher kambing persis di belakang sudut rahang bawah (Angulus mandibulae) agak ke arah ventral sehingga Vena jugularis, Arteri carotis, dan Vena cava anterior putus terpotong dan darah yang memancur keluar dibiarkan terbuang ke saluran pembuangan.
3.3.2  Pengukuran -Pengukuran
Dalam praktikum ini telah dilakukan pengukuran pengukuran sebagai berikut:
3.3.2.1  Penimbangan Berat Potong
Sebelum kambing yang digunakan sebagai praktikum dipotong maka terlebih dahulu dilakukan penimbangan kambing yang masih hidup sebagai berat potong, dengan menggunakan timbangan gantung (shalter) berkapasitas 100 kg.
3.3.2.2  Penimbangan Berat Kepala
Setelah dilakukan penyembelihan kambing selanjutnya dilakukan penimbangan berat kepala dari kambing tersebut dengan memisahkan kepala dari bari badan kambing. Penimbangan menggunakan timbangan gantung (shalter) berkapasitas 50 kg.
3.3.2.3  Penimbangan Berat Badan Kosong
Setelah dilakukan penyembelihan kambing selanjutnya dilakukan penimbangan berat badan kosong yang didapat dari berat potong dikurangi berat saluran pencernaan bersih.
3.3.2.4  Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah untuk membandingkan  persentase berat saluran penceraan bersih dari berat badan kosong kambing PE jantan dan betina , dengan menggunakan uji t.

BAB IV

HASIL & PEMBAHASAN


4.1  Hasil

Sampel yang digunakan adalah sebanyak 120 ekor kambing dengan jantan sebanyak 48 ekor dan betina 72 ekor. Persentase berat kepala dari berat badan kosong pada jantan dinyatakan dengan X 1  sedangkan persentase berat kepala dari berat badan kosong untuk betina dinyatakan dengan X 2.

Tabel 1. Data Berat Kepala dan Berat Badan Kosong pada Kambing Peranakan Ettawa (PE) Jantan dan Betina
Semua Data
No.
Jantan (x1)
Betina (x2)
Berat Kepala  (kg)
Berat Badan Kosong (kg)
Persentase (%)
X1
Berat Kepala  (kg)
Berat Badan Kosong (kg)
Persentase (%)
X2
1
2.60
29.02
8.96
2.24
28.03
7.99
2
3.50
34.58
10.12
2.20
26.11
8.43
3
3.20
33.84
9.46
2.20
23.10
9.52
4
2.80
31.34
8.93
2.84
39.80
7.14
5
2.70
31.74
8.51
2.98
43.22
6.89
6
2.70
35.88
7.53
1.50
16.44
9.12
7
1.80
15.89
11.33
2.60
34.02
7.64
8
1.60
20.07
7.97
2.80
30.00
9.33
9
1.90
20.62
9.21
2.40
25.25
9.50
10
2.00
25.22
7.93
2.00
20.82
9.61
11
3.30
40.25
8.20
3.00
36.72
8.17
12
2.10
32.10
6.54
2.80
43.32
6.46
13
3.20
26.80
11.94
2.90
50.72
5.72
14
3.10
19.78
15.67
2.40
31.40
7.64
15
3.00
50.60
5.93
2.00
19.40
10.31
16
3.00
39.05
7.68
1.20
15.54
7.72
17
2.60
37.75
6.89
1.60
21.58
7.41
18
2.66
28.07
9.48
2.30
27.46
8.38
19
2.80
23.82
11.75
2.72
44.16
6.16
20
3.20
40.21
7.96
2.60
37.70
6.90
21
2.28
44.42
5.13
2.80
41.23
6.79
22
1.38
20.10
6.87
1.84
20.73
8.88
23
2.00
28.54
7.01
2.90
50.34
5.76
24
2.30
22.40
10.27
3.00
57.57
5.21
25
2.00
27.99
7.15
1.80
11.90
15.13
26
3.20
36.37
8.80
1.70
45.54
3.73
27
3.00
41.26
7.27
4.00
40.36
9.91
28
3.00
30.25
9.92
2.72
40.05
6.79
29
2.50
28.80
8.68
2.60
35.76
7.27
30
3.40
48.25
7.05
2.58
37.10
6.95
31
3.00
34.55
8.68
3.00
42.60
7.04
32
2.10
18.74
11.21
2.00
39.46
5.07
33
2.15
24.25
8.87
3.00
24.97
12.01
34
3.10
26.90
11.52
2.00
20.24
9.88
35
2.50
27.00
9.26
3.80
28.02
13.56
36
2.00
18.98
10.54
1.83
17.80
10.28
37
2.50
22.24
11.24
1.80
23.43
7.68
38
2.70
29.36
9.20
1.70
18.34
9.27
39
2.50
22.20
11.26
1.80
19.21
9.37
40
2.10
24.75
8.48
1.60
15.20
10.53
41
2.20
22.35
9.84
2.80
11.33
24.71
42
1.60
16.05
9.97
2.00
23.26
8.60
43
2.40
26.43
9.08
2.00
24.77
8.07
44
2.00
22.80
8.77
1.20
39.78
3.02
45
2.00
22.78
8.78
1.00
29.54
3.39
46
2.10
22.60
9.29
0.80
32.40
2.47
47
2.20
27.05
8.13
2.00
32.70
6.12
48
1.90
19.67
9.66
2.30
26.85
8.57
49



2.10
26.80
7.84
50



2.40
30.75
7.80
51



2.20
24.80
8.87
52



2.00
22.00
9.09
53



2.80
34.88
8.03
54



2.40
26.15
9.18
55



2.10
26.40
7.95
56



2.60
33.80
7.69
57



3.50
43.90
7.97
58



1.80
32.85
5.48
59



2.60
31.45
8.27
60



3.00
32.43
9.25
61



3.00
23.37
12.84
62



0.85
24.3
3.50
63



2.25
28.93
7.78
64



2.50
27.11
9.22
65



2.70
40.58
6.65
66



2.00
5.34
37.45
67



2.80
34.10
8.21
68



1.40
14.05
9.96
69



1.80
43.98
4.09
70



2.00
29.60
6.76
71



2.60
30.40
8.55
72



2.00
23.16
8.64


Table 2. Penghitungan hasil persentase berat kepala  dari berat badan kosong pada kambing jantan dan kambing betina
No.
X1
X12
X2
X22
1
8.96
80.28
7.99
63.84
2
10.12
102.41
8.43
71.06
3
9.46
89.49
9.52
90.63
4
8.93
79.74
7.14
50.98
5
8.51
72.42
6.89
47.47
6
7.53
56.70
9.12
83.17
7
11.33
128.37
7.64
58.37
8
7.97
63.52
9.33
87.05
9
9.21
84.82
9.5
90.25
10
7.93
62.88
9.61
92.35
11
8.2
67.24
8.17
66.75
12
6.54
42.77
6.46
41.73
13
11.94
142.56
5.72
32.72
14
15.67
245.55
7.64
58.37
15
5.93
35.16
10.31
106.30
16
7.68
58.98
7.72
59.60
17
6.89
47.47
7.41
54.91
18
9.48
89.87
8.38
70.22
19
11.75
138.06
6.16
37.95
20
7.96
63.36
6.9
47.61
21
5.13
26.32
6.79
46.10
22
6.87
47.20
8.88
78.85
23
7.01
49.14
5.76
33.18
24
10.27
105.47
5.21
27.14
25
7.15
51.12
15.13
228.92
26
8.8
77.44
3.73
13.91
27
7.27
52.85
9.91
98.21
28
9.92
98.41
6.79
46.10
29
8.68
75.34
7.27
52.85
30
7.05
49.70
6.95
48.30
31
8.68
75.34
7.04
49.56
32
11.21
125.66
5.07
25.70
33
8.87
78.68
12.01
144.24
34
11.52
132.71
9.88
97.61
35
9.26
85.75
13.56
183.87
36
10.54
111.09
10.28
105.68
37
11.24
126.34
7.68
58.98
38
9.2
84.64
9.27
85.93
39
11.26
126.79
9.37
87.80
40
8.48
71.91
10.53
110.88
41
9.84
96.83
24.71
610.58
42
9.97
99.40
8.6
73.96
43
9.08
82.45
8.07
65.12
44
8.77
76.91
3.02
9.12
45
8.78
77.09
3.39
11.49
46
9.29
86.30
2.47
6.10
47
8.13
66.10
6.12
37.45
48
9.66
93.32
8.57
73.44
49


7.48
55.95
50


7.8
60.84
51


8.87
78.68
52


9.09
82.63
53


8.03
64.48
54


9.18
84.27
55


7.95
63.20
56


7.69
59.14
57


7.97
63.52
58


5.48
30.03
59


8.27
68.39
60


9.25
85.56
61


12.48
155.75
62


3.5
12.25
63


7.78
60.53
64


9.22
85.01
65


6.65
44.22
66


37.45
1402.50
67


8.21
67.40
68


9.96
99.20
69


4.09
16.73
70


6.67
44.49
71


8.55
73.10
72


8.64
74.65
jumlah
433.92
4081.98
616.36
6754.99
rata
9.04

8.56

SD
1.84

4.56

CV (%)
20.37

27.02


Berdasarkan table di atas maka dapat diketahui :
=  9.04       = 433.92           4081.89       n1=48
= 8.56      = 616.36          6754.99        n2=72

Jadi nilai t  hasil penghitungan (thitung) = 0.762

Setelah mendapatkan nilai t berdasarkan perhitungan (thitung) diatas maka selanjutnya , nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai t pada tabel.
Nilai t tabel:
Df = n1+n2-2 = 48 + 72 -2 = 118
P =0,05 ; =  1.980
P= 0,01 ; =  2.617
Nilai t hasil penghitungan:
thitung = 0.762
Melihat nilai t pada tabel dan nilai thitung ,maka dapat disimpulkan bahwa nilai thitung lebih kecil dari ttabel ( P<0,05) ..

4.2  Pembahasan

Hipotesis :
H0     : tidak ada perbedaan antara persentase berat kepala dari berat badan kosong kambing PE jantan dan betina.
H1     :  terdapat perbedaan antara persentase berat kepala dari berat badan kosong kambing PE jantan dan betina, yaitu persentase berat saluran pencernaan dari berat badan kosong kambing PE betina lebih besar dari kambing PE jantan. 

Dari analisa uji t yang dilakukan, tidak terdapat perbedaan antara persentase berat kepala dari berat badan kosong kambing PE jantan dan betina. Berdasarkan analisis statistik tersebut , diperoleh nilai thitung  lebih kecil dari ttabel , dimana nilai thitung  sebesar 1.740 sedangkan nilai ttabel  P =0,05 ; = 1.980 dan P= 0,01 ; = 2.617.
Melihat nilai t pada tabel dan nilai thitung, maka dapat disimpulkan bahwa nilai thitung lebih kecil dari ttabel (P<0,05). Maka, thitung jatuh di daerah penolakan H1 dan Terima H0. Sehingga, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persentase berat kepala dari berat badan kosong kambing PE jantan dan kambing PE betina.
Analisis ini juga menggambarkan persentase berat kepala dari berat badan kosong kambing PE betina relative sama dengan kambing PE jantan. Jadi dari hasil perhitungan dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara besar dan berat kepala kambing PE jantan dan kambing PE betina.

BAB V

PENUTUP


5.1 Kesimpulan

Dari hasil perhitungan praktikum ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persentase berat kepala dari berat badan kosong kambing PE jantan dan kambing PE betina. Hal ini disebabkan karena besar kepala kambing PE jantan dan kambing PE betina relatif sama.

5.2  Saran

            Praktikum sebaiknya dilakukan dengan baik dan benar, pencatatan data dari hasil praktikum dicatat secara baik, lengkap dan jelas, serta pengukuran dilakukan secara tepat dan akurat. Sehingga diharapkan nantinya dapat mempermudah penyusunan laporan praktikum serta hasil yang didapatkan adalah akurat.

DAFTAR PUSTAKA

 

Aisyah, Siti.2011.Pakan Kambing. http://www.etawafarm.com/2011/11/pakan-kambing.html (diakses pada tanggal 1 Juni 2012)

Balitnak. 2008. Kambing PE, Kambing Perah Indonesia.  http://kambingindonesia.blogspot.com/2008/11/kambing-pe-kambing-perah-indonesia.html (diakses 5 Juni 2010)

BaliQu.2011.Saluran Pencernaan Kambing. http://bali-baliqu.blogspot.com/2011/09/saluran-pencernaan-kambing.html (diakses pada tanggal 1 Juni 2012)

Koesnandar. 1980. Pertumbuhan Dan Perkembangan Bagian Saluran Pencernaan, Karkas Serta Komponen Tubuh Tertentu Pada Ternak Domba. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan IPB; Bogor.

Lawrie, A.R.2003.”Ilmu Daging”. Jakarta :Universitas Indonesia.

Muktar, M. 1975. Studi Perbandingan Besarnya Persentase Bagian-Bagian Tubuh Terhadap Berat Hidup Kambing Kacang Dan Peranakan Etawah Di Rumah Potong Hewan Kotamadya Yogyakarta. Fakultas Peternakan Univ. Gajah Mada; Yogyakarta.

Soeparno.2009.”Ilmu dan Teknologi daging”.Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Wikipedia Berbahasa  Indonesia, Ensiklopedia Bebas. 2010. Kambing (http://id.wikipedia.org/wiki/Kambing, diakes pada 5 Juni 2010 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar