BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ternak ruminansia merupakan ternak
yang saat ini telah diperhatikan dengan peranannya dalam menyediakan konsumsi
daging dan susu berkelanjutan bagi masyarakat, dalam peranannya sebagai
penghasil daging dan susu yang harus diperhatikan secara kualitas, maka
produksi yang baik tentunya harus sangat diperhatikan dalam pencapainnya
sebagai ternak berproduksi daging dan susu yang baik. Ternak kambing merupakan salah satu sumber
penyediaan protein hewani disamping ternak lainnya. Kambing Peranakan Etawah
merupakan hasil persilangan antara kambing Kacang dengan kambing Etawah. Sistem
atau cara – cara pemeliharaan kambing umumnya terdiri
dari sistem ekstensif, intensif dan semi intensif (Devendra dan Burns, 1970).
Untuk mengetahui
produktivitas ternak kambing salah satu caranya adalah dengan menimbang berat
badannya dengan menggunakan alat-alat timbangan. Telah diketahui bahwa berat
badan ternak (berat potong) adalah jumlah dari berat seluruh bagian-bagian
tubuh ternak seperti berat jaringan tubuh, berat bulu dan kulitnya, berat
saluran pencernaan dengan isinya dan berat organ-organ yang ada didalam tubuh
ternak seperti jantung, paru-paru, hati, limpha dan sebagainya. Berbeda dengan
berat potong, berat badan kosong merupakan berat potong dikurangi isi saluran
pencernaan.
Salah satu cara utuk mengetahui persentase berat badan kosong ternak
kambing adalah dengan mengetahui atau mengukur berat kepala badan kambing,
karena dengan mengetahui berat kepala kambing maka juga dapat mengetahui
persentase berat badan kosong kambing.
1.2 Hipotesis
Adapun
hipotesis dari penyusunan laporan praktikum ini adalah:
H0 : tidak ada perbedaan antara persentase
berat kepala dari berat badan kosong kambing PE jantan dan betina.
H1 :
terdapat perbedaan antara persentase berat kepala dari berat badan
kosong kambing PE jantan dan betina, yaitu persentase berat kepala dari berat
badan kosong kambing PE betina lebih besar dari kambing PE jantan.
1.3 Tujuan
Tujuan dari
penulisan laporan praktikum ini adalah untuk mengetahui perbedaan berat kepala
sebagai persentase dari berat badan kosong pada kambing PE jantan dan betina.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan laporan
praktikum ini adalah mahasiswa mengetahui perbedaan berat kepala sebagai
persentase dari berat badan kosong antara kambing PE jantan dan kambing PE
betina.
1.5 Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan praktikum ini, metode yang dipergunakan adalah
dengan mengumpulkan data – data dari berbagai sumber seperti buku, internet,
dan juga hasil dari praktikum dilapangan yang dirangkai menjadi satu bahan rujukan dengan
pengurangan dan penambahan seperlunya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kambing Peranakan Etawa
Salah satu jenis kambing yang
populer saat ini adalah kambing Peranakan Ettawa (PE). Kambing Peranakan Etawah (PE) merupakan
kambing hasil persilangan kambing Etawah (kambing jenis unggul dari India)
dengan kambing Kacang (kambing asli Indonesia). Kambing
PE dapat beradaptasi dengan kondisi iklim Indonesia,
mudah dipelihara dan merupakan ternak jenis unggul penghasil daging juga susu.
Produksi daging kambing PE lebih tinggi dibandingkan dengan kambing kacang.
Bobot badan Kambing PE jantan dewasa antara 65 – 90 kg dan yang betina antara
45 – 70 kg.
Ciri – ciri kambing peranakan etawa :
- Postur tubuh tinggi, untuk ternak jantan dewasa gumba/pundak 90 – 110 cm dan betina 70 – 90 cm.
- Kaki panjang dan bagian paha ditumbuhi bulu/rambut panjang.
- Profil (bagian atas hidung) tampak cembung.
- Telinga panjang (25 – 40 cm) terkulai ke bawah.
- Warna bulu umumnya putih dengan belang hitam atau coklat. Tetapi ada juga yang polos putih, hitam atau coklat.
Kambing PE di daerah pedesaan pada umumnya diarahkan sebagai kambing
penghasil daging, namun sejak dilakukan ekspor harga kambing PE menjadi lebih
mahal, perhitungan harga tidak didasarkan pada bobot hidup, tetapi performans.
Hal inilah yang mendorong peternak dan pengusaha mengembangkan kambing PE.
Kambing Peranakan Ettawa (PE) merupakan salah satu produk unggulan plasma
nutfah berdaya saing yang harus dipertahankan dan ditingkatkan
produktivitasnya. (Anon, 2011).
Menurut Balitnak Kambing PE adalah kambing
Persilangan antara kambing Kacang dengan kambing Ettawah (Jamnapari), dengan
proporsi genotipe yang tidak jelas. Potensi Produksinya cukup tinggi. Dengan
ciri khas bentuk muka cembung, telinga menggantung dengan Postur Tinggi,
Panjang dan agak ramping. Kambing
Peranakan Ettawa ini tergolong kambing dwiguna, karena banyak diternakkan di
Indonesia sebagai penghasil daging serta dapat diperah untuk menghasilkan air
susu. Kambing Peranakan Ettawa banyak dipelihara disamping kambing kacang, hal
ini disebabkan kambing peranakan ettawa tubuhnya cukup besar dan sebagai
penghasil daging yang cukup baik. Di negara asalnya yaitu di India, kambing
Ettawa diutamakan untuk diperah guna mendapatkan air susunya. Di Indonesia
pemeliharaan kambing Peranakan Ettawa lebih banyak dipelihara untuk memperoleh
dagingnya karena berat karkasnya jauh lebih besar dibandingkan dengan kambing
lokal yaitu kambing Kacang.
2.2 Berat Kepala Kambing
Berat
kepala kambing didapat dari penimbangan kepala kambing dengan memisahkan kepala
kambing atau memotong kepala kepala kambing terlebih dahulu dari badannya.
2.3 Berat Badan Kosong
Untuk mengetahui produktivitas
ternak kambing salah satu caranya adalah dengan menimbang berat badannya dengan
menggunakan alat-alat timbangan. Telah diketahui bahwa berat badan ternak
(berat potong) adalah jumlah dari berat seluruh bagian-bagian tubuh ternak
seperti berat jaringan tubuh, berat bulu dan kulitnya, berat saluran pencernaan
dengan isinya dan berat organ-organ yang ada didalam tubuh ternak seperti
jantung, paru-paru, hati, limpha dan sebagainya. Berbeda dengan berat potong,
berat badan kosong merupakan berat potong dikurangi isi saluran pencernaan.
BAB III
MATERI & METODE
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
- Waktu :
Minggu, 15 April 2012.
- Tempat : Jl. Maruti no. 9, Denpasar – Bali.
3.2 Materi
3.2.1 Tipe kambing
Adapun kambing yang digunakan sebagai objek dalam praktikum
ini merupakan jenis Kambing Peranakan Etawa (PE).
3.2.2 Alat-alat
Adapun alat-alat yang
dipergunakan sebagai alat bantu dalam mempermudah melakukan praktikum adalah
sebagai berikut:
1.
Timbangan sebanyak 2 buah dengan kapasitas
masing-masing 50 kg dan 100 kg dan dengan ketelitian pembacaan masing-masing
sampai 0,10 dan 0,20 kg yang dipakai untuk menimbang berat saluran
pencernaan bersih dan berat badan kosong.
2.
Karung
Goni didesain sedemikian rupa untuk
tempat menggantungkan kambing ketika ditimbang.
3.
Pisau dalam berbagai ukuran untuk menyembelih dan 1 set
pisau pemotong untuk memisahkan saluran pencernaan.
4.
Kantong
kresek yang dipergunakan untuk menimbang bagian saluran pencernaan
bersih sesaat setelah pemotongan.
5.
No
Identifikasi yang digunakan untuk
memberi nomer pada tiap kambing yang akan diukur.
6.
Alat
Tulis berupa buku tulis dan pulpen
untuk mencatat hasil pengukuran.
3.3 Metode
3.3.1 Prosedur Pengukuran
Prosedur
pemotongan yang dilakukan dalam praktikum ini adalah hewan disembelih tanpa mengalami pembiusan (stunning)
terlebih dahulu. Sebelum di potong terlebih dahulu dilakukan penimbangan berat
kambing yang kemudian dinyatakan sebagai berat potong.
Pengeluaran darah
(bleeding) dilakukan dengan memotong pangkal leher kambing persis di belakang
sudut rahang bawah (Angulus mandibulae)
agak ke arah ventral sehingga Vena jugularis, Arteri carotis, dan Vena cava anterior putus terpotong dan
darah yang memancur keluar dibiarkan terbuang ke saluran pembuangan.
3.3.2 Pengukuran -Pengukuran
Dalam praktikum
ini telah dilakukan pengukuran – pengukuran sebagai berikut:
3.3.2.1
Penimbangan Berat Potong
Sebelum kambing
yang digunakan sebagai praktikum dipotong maka terlebih dahulu dilakukan penimbangan kambing yang masih hidup
sebagai berat potong, dengan menggunakan timbangan gantung (shalter) berkapasitas 100 kg.
3.3.2.2
Penimbangan Berat Kepala
Setelah dilakukan
penyembelihan kambing selanjutnya dilakukan penimbangan berat kepala dari
kambing tersebut dengan memisahkan
kepala dari bari badan kambing. Penimbangan menggunakan timbangan gantung (shalter) berkapasitas 50 kg.
3.3.2.3 Penimbangan
Berat Badan Kosong
Setelah dilakukan
penyembelihan kambing selanjutnya dilakukan penimbangan berat badan kosong yang
didapat dari berat potong dikurangi berat saluran pencernaan bersih.
3.3.2.4
Analisis Data
Analisis data yang
digunakan adalah untuk membandingkan
persentase berat saluran penceraan bersih dari berat badan kosong kambing PE jantan dan betina , dengan menggunakan
uji t.
nilai t hasil penghitungan (thitung) yang diperoleh akan dibandingkan dengan
nilai t pada tabel (ttabel),
bila thitung lebih besar dari ttabel maka
ada perbedaan yang cukup signifikan antara dua variabel yang dibandingkan.
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Sampel yang digunakan adalah
sebanyak 120 ekor kambing dengan jantan sebanyak 48 ekor dan betina 72 ekor.
Persentase berat kepala dari berat badan kosong pada jantan dinyatakan dengan X 1 sedangkan persentase berat kepala
dari berat badan kosong untuk betina dinyatakan dengan X 2.
Tabel 1. Data Berat Kepala dan Berat
Badan Kosong pada Kambing Peranakan Ettawa (PE) Jantan dan Betina
Semua Data
|
||||||
No.
|
Jantan (x1)
|
Betina (x2)
|
||||
Berat Kepala (kg)
|
Berat Badan Kosong
(kg)
|
Persentase (%)
X1
|
Berat Kepala (kg)
|
Berat Badan Kosong
(kg)
|
Persentase (%)
X2
|
|
1
|
2.60
|
29.02
|
8.96
|
2.24
|
28.03
|
7.99
|
2
|
3.50
|
34.58
|
10.12
|
2.20
|
26.11
|
8.43
|
3
|
3.20
|
33.84
|
9.46
|
2.20
|
23.10
|
9.52
|
4
|
2.80
|
31.34
|
8.93
|
2.84
|
39.80
|
7.14
|
5
|
2.70
|
31.74
|
8.51
|
2.98
|
43.22
|
6.89
|
6
|
2.70
|
35.88
|
7.53
|
1.50
|
16.44
|
9.12
|
7
|
1.80
|
15.89
|
11.33
|
2.60
|
34.02
|
7.64
|
8
|
1.60
|
20.07
|
7.97
|
2.80
|
30.00
|
9.33
|
9
|
1.90
|
20.62
|
9.21
|
2.40
|
25.25
|
9.50
|
10
|
2.00
|
25.22
|
7.93
|
2.00
|
20.82
|
9.61
|
11
|
3.30
|
40.25
|
8.20
|
3.00
|
36.72
|
8.17
|
12
|
2.10
|
32.10
|
6.54
|
2.80
|
43.32
|
6.46
|
13
|
3.20
|
26.80
|
11.94
|
2.90
|
50.72
|
5.72
|
14
|
3.10
|
19.78
|
15.67
|
2.40
|
31.40
|
7.64
|
15
|
3.00
|
50.60
|
5.93
|
2.00
|
19.40
|
10.31
|
16
|
3.00
|
39.05
|
7.68
|
1.20
|
15.54
|
7.72
|
17
|
2.60
|
37.75
|
6.89
|
1.60
|
21.58
|
7.41
|
18
|
2.66
|
28.07
|
9.48
|
2.30
|
27.46
|
8.38
|
19
|
2.80
|
23.82
|
11.75
|
2.72
|
44.16
|
6.16
|
20
|
3.20
|
40.21
|
7.96
|
2.60
|
37.70
|
6.90
|
21
|
2.28
|
44.42
|
5.13
|
2.80
|
41.23
|
6.79
|
22
|
1.38
|
20.10
|
6.87
|
1.84
|
20.73
|
8.88
|
23
|
2.00
|
28.54
|
7.01
|
2.90
|
50.34
|
5.76
|
24
|
2.30
|
22.40
|
10.27
|
3.00
|
57.57
|
5.21
|
25
|
2.00
|
27.99
|
7.15
|
1.80
|
11.90
|
15.13
|
26
|
3.20
|
36.37
|
8.80
|
1.70
|
45.54
|
3.73
|
27
|
3.00
|
41.26
|
7.27
|
4.00
|
40.36
|
9.91
|
28
|
3.00
|
30.25
|
9.92
|
2.72
|
40.05
|
6.79
|
29
|
2.50
|
28.80
|
8.68
|
2.60
|
35.76
|
7.27
|
30
|
3.40
|
48.25
|
7.05
|
2.58
|
37.10
|
6.95
|
31
|
3.00
|
34.55
|
8.68
|
3.00
|
42.60
|
7.04
|
32
|
2.10
|
18.74
|
11.21
|
2.00
|
39.46
|
5.07
|
33
|
2.15
|
24.25
|
8.87
|
3.00
|
24.97
|
12.01
|
34
|
3.10
|
26.90
|
11.52
|
2.00
|
20.24
|
9.88
|
35
|
2.50
|
27.00
|
9.26
|
3.80
|
28.02
|
13.56
|
36
|
2.00
|
18.98
|
10.54
|
1.83
|
17.80
|
10.28
|
37
|
2.50
|
22.24
|
11.24
|
1.80
|
23.43
|
7.68
|
38
|
2.70
|
29.36
|
9.20
|
1.70
|
18.34
|
9.27
|
39
|
2.50
|
22.20
|
11.26
|
1.80
|
19.21
|
9.37
|
40
|
2.10
|
24.75
|
8.48
|
1.60
|
15.20
|
10.53
|
41
|
2.20
|
22.35
|
9.84
|
2.80
|
11.33
|
24.71
|
42
|
1.60
|
16.05
|
9.97
|
2.00
|
23.26
|
8.60
|
43
|
2.40
|
26.43
|
9.08
|
2.00
|
24.77
|
8.07
|
44
|
2.00
|
22.80
|
8.77
|
1.20
|
39.78
|
3.02
|
45
|
2.00
|
22.78
|
8.78
|
1.00
|
29.54
|
3.39
|
46
|
2.10
|
22.60
|
9.29
|
0.80
|
32.40
|
2.47
|
47
|
2.20
|
27.05
|
8.13
|
2.00
|
32.70
|
6.12
|
48
|
1.90
|
19.67
|
9.66
|
2.30
|
26.85
|
8.57
|
49
|
|
|
|
2.10
|
26.80
|
7.84
|
50
|
|
|
|
2.40
|
30.75
|
7.80
|
51
|
|
|
|
2.20
|
24.80
|
8.87
|
52
|
|
|
|
2.00
|
22.00
|
9.09
|
53
|
|
|
|
2.80
|
34.88
|
8.03
|
54
|
|
|
|
2.40
|
26.15
|
9.18
|
55
|
|
|
|
2.10
|
26.40
|
7.95
|
56
|
|
|
|
2.60
|
33.80
|
7.69
|
57
|
|
|
|
3.50
|
43.90
|
7.97
|
58
|
|
|
|
1.80
|
32.85
|
5.48
|
59
|
|
|
|
2.60
|
31.45
|
8.27
|
60
|
|
|
|
3.00
|
32.43
|
9.25
|
61
|
|
|
|
3.00
|
23.37
|
12.84
|
62
|
|
|
|
0.85
|
24.3
|
3.50
|
63
|
|
|
|
2.25
|
28.93
|
7.78
|
64
|
|
|
|
2.50
|
27.11
|
9.22
|
65
|
|
|
|
2.70
|
40.58
|
6.65
|
66
|
|
|
|
2.00
|
5.34
|
37.45
|
67
|
|
|
|
2.80
|
34.10
|
8.21
|
68
|
|
|
|
1.40
|
14.05
|
9.96
|
69
|
|
|
|
1.80
|
43.98
|
4.09
|
70
|
|
|
|
2.00
|
29.60
|
6.76
|
71
|
|
|
|
2.60
|
30.40
|
8.55
|
72
|
|
|
|
2.00
|
23.16
|
8.64
|
Table
2. Penghitungan hasil persentase berat kepala dari berat badan kosong pada kambing jantan
dan kambing betina
No.
|
X1
|
X12
|
X2
|
X22
|
1
|
8.96
|
80.28
|
7.99
|
63.84
|
2
|
10.12
|
102.41
|
8.43
|
71.06
|
3
|
9.46
|
89.49
|
9.52
|
90.63
|
4
|
8.93
|
79.74
|
7.14
|
50.98
|
5
|
8.51
|
72.42
|
6.89
|
47.47
|
6
|
7.53
|
56.70
|
9.12
|
83.17
|
7
|
11.33
|
128.37
|
7.64
|
58.37
|
8
|
7.97
|
63.52
|
9.33
|
87.05
|
9
|
9.21
|
84.82
|
9.5
|
90.25
|
10
|
7.93
|
62.88
|
9.61
|
92.35
|
11
|
8.2
|
67.24
|
8.17
|
66.75
|
12
|
6.54
|
42.77
|
6.46
|
41.73
|
13
|
11.94
|
142.56
|
5.72
|
32.72
|
14
|
15.67
|
245.55
|
7.64
|
58.37
|
15
|
5.93
|
35.16
|
10.31
|
106.30
|
16
|
7.68
|
58.98
|
7.72
|
59.60
|
17
|
6.89
|
47.47
|
7.41
|
54.91
|
18
|
9.48
|
89.87
|
8.38
|
70.22
|
19
|
11.75
|
138.06
|
6.16
|
37.95
|
20
|
7.96
|
63.36
|
6.9
|
47.61
|
21
|
5.13
|
26.32
|
6.79
|
46.10
|
22
|
6.87
|
47.20
|
8.88
|
78.85
|
23
|
7.01
|
49.14
|
5.76
|
33.18
|
24
|
10.27
|
105.47
|
5.21
|
27.14
|
25
|
7.15
|
51.12
|
15.13
|
228.92
|
26
|
8.8
|
77.44
|
3.73
|
13.91
|
27
|
7.27
|
52.85
|
9.91
|
98.21
|
28
|
9.92
|
98.41
|
6.79
|
46.10
|
29
|
8.68
|
75.34
|
7.27
|
52.85
|
30
|
7.05
|
49.70
|
6.95
|
48.30
|
31
|
8.68
|
75.34
|
7.04
|
49.56
|
32
|
11.21
|
125.66
|
5.07
|
25.70
|
33
|
8.87
|
78.68
|
12.01
|
144.24
|
34
|
11.52
|
132.71
|
9.88
|
97.61
|
35
|
9.26
|
85.75
|
13.56
|
183.87
|
36
|
10.54
|
111.09
|
10.28
|
105.68
|
37
|
11.24
|
126.34
|
7.68
|
58.98
|
38
|
9.2
|
84.64
|
9.27
|
85.93
|
39
|
11.26
|
126.79
|
9.37
|
87.80
|
40
|
8.48
|
71.91
|
10.53
|
110.88
|
41
|
9.84
|
96.83
|
24.71
|
610.58
|
42
|
9.97
|
99.40
|
8.6
|
73.96
|
43
|
9.08
|
82.45
|
8.07
|
65.12
|
44
|
8.77
|
76.91
|
3.02
|
9.12
|
45
|
8.78
|
77.09
|
3.39
|
11.49
|
46
|
9.29
|
86.30
|
2.47
|
6.10
|
47
|
8.13
|
66.10
|
6.12
|
37.45
|
48
|
9.66
|
93.32
|
8.57
|
73.44
|
49
|
|
|
7.48
|
55.95
|
50
|
|
|
7.8
|
60.84
|
51
|
|
|
8.87
|
78.68
|
52
|
|
|
9.09
|
82.63
|
53
|
|
|
8.03
|
64.48
|
54
|
|
|
9.18
|
84.27
|
55
|
|
|
7.95
|
63.20
|
56
|
|
|
7.69
|
59.14
|
57
|
|
|
7.97
|
63.52
|
58
|
|
|
5.48
|
30.03
|
59
|
|
|
8.27
|
68.39
|
60
|
|
|
9.25
|
85.56
|
61
|
|
|
12.48
|
155.75
|
62
|
|
|
3.5
|
12.25
|
63
|
|
|
7.78
|
60.53
|
64
|
|
|
9.22
|
85.01
|
65
|
|
|
6.65
|
44.22
|
66
|
|
|
37.45
|
1402.50
|
67
|
|
|
8.21
|
67.40
|
68
|
|
|
9.96
|
99.20
|
69
|
|
|
4.09
|
16.73
|
70
|
|
|
6.67
|
44.49
|
71
|
|
|
8.55
|
73.10
|
72
|
|
|
8.64
|
74.65
|
jumlah
|
433.92
|
4081.98
|
616.36
|
6754.99
|
rata
|
9.04
|
|
8.56
|
|
SD
|
1.84
|
|
4.56
|
|
CV (%)
|
20.37
|
|
27.02
|
|
Berdasarkan table di atas maka
dapat diketahui :
= 9.04
= 433.92
4081.89 n1=48
= 8.56
= 616.36
6754.99 n2=72
Jadi nilai t hasil penghitungan (thitung)
= 0.762
Setelah
mendapatkan nilai t berdasarkan perhitungan (thitung) diatas
maka selanjutnya , nilai thitung akan dibandingkan dengan
nilai t pada tabel.
Nilai t tabel:
Df = n1+n2-2
= 48 + 72 -2 = 118
P =0,05 ;
= 1.980
P= 0,01 ;
= 2.617
Nilai t hasil penghitungan:
thitung
= 0.762
Melihat nilai t
pada tabel dan nilai thitung ,maka dapat disimpulkan bahwa nilai thitung
lebih kecil dari ttabel ( P<0,05) ..
4.2 Pembahasan
Hipotesis :
H0 : tidak ada perbedaan antara persentase
berat kepala dari berat badan kosong kambing PE jantan dan betina.
H1 :
terdapat perbedaan antara persentase berat kepala dari berat badan
kosong kambing PE jantan dan betina, yaitu persentase berat saluran pencernaan
dari berat badan kosong kambing PE betina lebih besar dari kambing PE
jantan.
Dari analisa uji t yang dilakukan,
tidak terdapat perbedaan antara persentase berat kepala dari berat badan kosong
kambing PE jantan dan betina. Berdasarkan
analisis statistik tersebut , diperoleh nilai thitung lebih kecil dari ttabel , dimana nilai thitung sebesar 1.740 sedangkan nilai ttabel P =0,05 ;
= 1.980 dan P= 0,01 ;
= 2.617.
Melihat nilai t pada tabel dan
nilai thitung, maka dapat disimpulkan bahwa nilai thitung
lebih kecil dari ttabel (P<0,05). Maka, thitung jatuh di
daerah penolakan H1 dan Terima H0. Sehingga, hal ini menunjukkan bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan antara persentase berat kepala dari berat badan
kosong kambing PE jantan dan kambing PE betina.
Analisis ini juga menggambarkan persentase berat kepala
dari berat badan kosong kambing PE betina relative sama dengan kambing PE
jantan. Jadi dari hasil perhitungan dapat disimpulkan tidak ada perbedaan
yang signifikan antara besar dan berat kepala kambing PE jantan dan kambing PE
betina.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan praktikum
ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persentase berat kepala
dari berat badan kosong kambing PE jantan dan kambing PE betina. Hal ini
disebabkan karena besar kepala kambing PE jantan dan kambing PE betina relatif
sama.
5.2 Saran
Praktikum
sebaiknya dilakukan dengan baik dan benar, pencatatan data dari hasil praktikum
dicatat secara baik, lengkap dan jelas, serta pengukuran dilakukan secara tepat
dan akurat. Sehingga diharapkan nantinya dapat mempermudah penyusunan laporan
praktikum serta hasil yang didapatkan adalah akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti.2011.Pakan Kambing. http://www.etawafarm.com/2011/11/pakan-kambing.html
(diakses pada tanggal 1 Juni 2012)
Balitnak. 2008. Kambing PE, Kambing Perah Indonesia. http://kambingindonesia.blogspot.com/2008/11/kambing-pe-kambing-perah-indonesia.html (diakses 5 Juni 2010)
BaliQu.2011.Saluran Pencernaan Kambing. http://bali-baliqu.blogspot.com/2011/09/saluran-pencernaan-kambing.html
(diakses pada tanggal 1 Juni 2012)
Koesnandar. 1980. Pertumbuhan Dan
Perkembangan Bagian Saluran Pencernaan, Karkas Serta Komponen Tubuh Tertentu
Pada Ternak Domba. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan IPB; Bogor.
Lawrie, A.R.2003.”Ilmu
Daging”. Jakarta :Universitas Indonesia.
Muktar, M. 1975. Studi Perbandingan
Besarnya Persentase Bagian-Bagian Tubuh Terhadap Berat Hidup Kambing Kacang Dan
Peranakan Etawah Di Rumah Potong Hewan Kotamadya Yogyakarta. Fakultas
Peternakan Univ. Gajah Mada; Yogyakarta.
Soeparno.2009.”Ilmu dan
Teknologi daging”.Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Wikipedia
Berbahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas.
2010. Kambing (http://id.wikipedia.org/wiki/Kambing,
diakes pada 5 Juni 2010 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar